Sleman, Maret 2024 - Rizky Yuliyanti Djamaluddin, mahasiswi Magister Pendidikan Nonformal dari Nonformal dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta (FIPP UNY), telah melaksanakan kegiatan praktik inovasi program dan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas anak. Kegiatan meronce merupakan kegiatan untuk melatih motorik halus. Gerakan motorik halus sebenarnya tidak membutuhkan tenaga yang ekstra namun membutuhkan koordinasi yang cermat serta memiliki ketelitian dan kesabaran. Dengan kegiatan meronce, maka motorik halus anak dapat terlatih misalnya dengan merangsang kreatifitas, keterampilan dan imajinasi, mengasah mentah menjadi tekun, telaten dan sabar.

Selain dapat meningkatkan kreatifitas anak, meronce juga dapat dikembangkan menjadi bisnis dengan menjual hasil kreasitifitas tangan kita. Pada kegiatan ini berlangsung di Jogja Green School yang beralamatkan di Dusun Jombon, RT.04/RW.22 Salakan, Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sasaran dalam kegiatan ini peserta didik dari pendidikan kesetaraan paket A pada kelas 2 sebanyak 5 orang. Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan durasi pertemuan 2 jam.

Pada pertemuan pertama, Rizky selaku instruktur sekaligus pelaksana kegiatan ini melaksanakan perkenalan terkait kegiatan meroce seperti alat-alat yang digunakan kemudian dilanjut dengan memberikan pelatihan bisnis kepada anak-anak tentang bagaimana menjual hasil kreasi mereka. Kemudian pada pertemuan berikutnya, pelaksanaan praktik membuat gelang dengan manik-manik. Kegiatan ini berlangsung denken sukses, Anak-anak sangat antusias melakukan praktek meronce. Tak sedikit pula yang merasa kesabarannya teruji saat memasukkan manik-manik dengan ukuran 8/0 kedalam senar elastis berukuran 0,5mm. Namun diluar dari kesulitan itu, kreasi anak-anak yang ada di Jogja Green School sangat bervariatif.

Rizky berharap melalui kegiatan ini, peserta didik yang ada di Jogja Green School dapat menerapkan semua materi pelatihan yang sudah diberikan dan dapat melakukan bisnis dengan menjual hasil kreasi mereka. Para tutor yang ada di Jogja Green School juga sangat mengapresiasi inisiatif ini karena mengingat anak-anak di sekolah tersebut masih banyak membutuhkan keterampilan tambahan diluar dari materi sekolah. Tutor di Jogja Green School juga berharap kegiatan ini bisa berlangsung lebih lama dengan pelatihan yang lebih menarik lagi.

(Penulis : Rizky Yuliyanti Djamaluddin)